DETAILS, FICTION AND SAYAP33

Details, Fiction and sayap33

Details, Fiction and sayap33

Blog Article

“Kau kira aku tidak dapat berhubungan dengan para pemimpin di Pajang untuk membuktikan kebenaran kata- katamu? Kau dapat memberikan laporan apa saja sehingga para pemimpin di Pajang memerintahkan sepasukan prajurit untuk datang ke Tanah Perdikan ini. Tetapi akupun dapat memberikan laporan langsung kepada para pemimpin di Pajang atas tingkah lakumu disini.

Setiap sore mereka telah mencari tempat di lereng-lereng bukit dan di padang- padang perdu. Meskipun sehari-harian mereka bekerja di sawah dan ladang, tetapi meskipun hanya sebentar mereka memerlukan untuk melakukan latihan-latihan mempergunakan senjata serta mempertinggi daya tahan tubuh mereka.

Senapati pengapit yang marah itupun dengan garang pula telah menyerang Bibi. Ia ingin dengan cepat menyingkirkannya dari medan agar tidak mengganggunya lagi.

Setelah melalui beberapa padukuhan dan bulak-bulak panjang, serta setelah beberapa kali Ki Rangga Larasgati marah-marah kepada para pengawal yang menghentikannya, maka akhirnya Ki Rangga itu telah memasuki padukuhan induk.

Ki Rangga terkejut ketika ia mendengar suara seseorang yang menyapanya, yang sejak semula duduk membelakanginya dan bahkan seakan-akan tidak menghiraukan akan kedatangannya.

Gandarpun dengan cepat menyelinap kebelakang garis pertempuran. Dari seorang pengawal ia tahu dimana Iswari berada. Karena itu maka iapun telah berlari-lari menemuinya dan melaporkan kehadirannya.

Tetapi ia tidak dapat mengingkari kenyataan. Betapa ia berusaha mendesak lawannya yang masih muda itu, namun Risang memiliki ketangkasan yang cukup untuk bertahan.

Ki Rangga yang sudah berada di tangga pendapa itu termangu-mangu sejenak. Tetapi orang itu masih tetap duduk ditempatnya.

Ketika kemudian malam menjadi semakin dalam, maka para tamu dari Jipang itu telah dipersilahkan untuk beristirahat. agen sayap 33 Ternyata rumah Kepala Tanah Perdikan Sembojan cukup besar untuk dapat menampung mereka di gandok kiri dan kanan.

Orang Gemantar itupun kemudian berkata, “Seandainya yang datang ke Gemantar bukan anak muda yang bernama Kasadha itu, mungkin keadaannya akan jauh berbeda. Kami pernah mendengar bahwa ada satu dua orang prajurit yang justru telah memeras dan merampas milik orang-orang kecil.”

Mereka mulai memberikan isyarat agar pasukan mereka bergerak lebih cepat, sehingga jika terjadi benturan dengan para pengawal Tanah Perdikan yang bertahan, mereka akan memiliki ancang-ancang yang akan dapat mendesak dan bergeser mundur.

“Kami ingin minta agar Tanah Perdikan Sembojan jangan menyerahkan surat kekancingan. Yang penting bukan surat kekancingan itu sendiri. Tetapi bahwa surat kekancingan adalah landasan hadirnya sebuah Tanah Perdikan serta nilai dari kuasa yang memberikan surat kekancingan itu. Hari ini juga akan datang seorang Tumenggung dengan sekitar sepuluh orang pengawal terpilihnya untuk berada di Tanah Perdikan ini.

Risang menarik nafas dalam-dalam. Katanya, “Pajang telah melakukan serangan yang tidak sah atas Tanah Perdikan kita. Adalah hak kita, termasuk untuk membela diri, jika kita menyerang landasan pasukannya meskipun itu berada diuar batas Tanah Perdikan kita.”

Sedangkan pasukan yang akan dikirim untuk Tanah Perdikan yang mulai bergejolak dianggap tidak terlalu penting, karena hal itu sekedar memenuhi permintaan beberapa orang pemimpin saja. Bukan kebutuhan mutlak Pajang.”

Report this page